KLIK CIANJUR, Cikalongkulon - Jalan di Kampung Halimun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur diketahui sulit diakses ambulans. Hal itu pun membuat Pemerintah Desa Mekarjaya dan masyarakat menyebut jalan itu harus diperbaiki. Sebelumnya, viral sebuah video berdurasi 24 detik memperlihatkan korban kecelakaan di Kampung Halimun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, ditandu menggunakan bambu dan kain sarung. Hal tersebut dilakukan akibat jalan yang rusak parah sehingga ambulans tidak bisa masuk ke kampung tersebut. Dalam video yang viral di media sosial itu, terlihat sejumlah warga memandu seorang kakek menggunakan dua sarung yang digantungkan pada satu buah bilah batang bambu menyusuri jalan yang rusak parah. Menurut Informasi yang dihimpun, warga yang ditandu tersebut bernama Anan (65) yang jatuh di belakang rumahnya, Anan terkena batu di bagian kepala sehingga pembuluhnya darah pecah pada 31 Juli 2022 lalu. Namun, sayangnya pada saat akan dibawa ke rumah sakit dan akses jalan yang rusak sehingga ambulance tidak bisa masuk ke lokasi penjemputan. Salah seorang Relawan sekaligus warga Kampung Halimun, Asep suparman (25) mengatakan, warga tersebut sudah dalam keadaan kritis akibat benturan keras di bagian kepala. "Kondisi warga ini sudah kritis, harus sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit. Tapi ambulan tidak bisa ke lokasi, hanya bisa sampai ujung jalan aspal. Makanya warga dan relawan berinisiatif untuk menandu kakek Anan untuk sampai titik jemput ambulan," ungkap dia, Kamis (4/8/2022). Menurutnya, pasien tersebut langsung dibawa ke rumah sakit begitu sampai di titik penjemputan oleh ambulance. "Langsung kami bawa ke rumah sakit, karena kondisinya memang kritis. Tidak sadarkan diri," ucap dia. Asep mengungkapkan, jika kondisi tersebut memang sudah sering terjadi, bahkan jika musim hujan. Kendaraan tidak bisa masuk ke kampung untuk membawa orang sakit. "Ini bukan yang pertama tapi sudah yang kesekian kakalinya. Kalau ada warga yang sakit dan harus di bawa ke puskesmas atau rumah sakit, pasti ditandu. Apalagi kalau sudah hujan deras, jalan yang rusak parah jadi licin," kata dia. Asep berharap, jalan sepanjang 2 kilometer itu segera diperbaiki, untuk memudahkan warga yang akan berobat. "Panjang jalannya hanya 2 kilometer, kalau pakai motor dan jalan bagus, paling butuh waktu 10 menit. Tapi karena rusak, memandu orang itu bisa memakan waktu hingga 2 jam. Kasian pasien yang darurat," tambahnya. Sementara itu, Kepala Desa Mekarjaya Ayub Jumyati, mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengirimkan ambulan untuk bisa menjemput warga yang sakit tersebut. "Kendalanya kondisi jalan, kita sudah upayakan agar ambulan sampai ke tujuan. Tapi ternyata saat masuk ke akses jalanya, warga yang sakit itu akhirnya ditandu," kata dia. Ayub menambahkan, pihaknya juga kerap mengajukan agar jalan tersebut mendapatkan bantuan dana untuk perbaikan. "Sudah sering saya ajukan bantuan, karena kalau dari dana desa tidak akan sanggup. Tapi sampai sekarang belum ada respon. Adapun bantuan belum cukup untuk memperbaiki jalan," papanya.(ren) Berita Terkait Tak Mau Angkut Korban Kecelakaan Karena Jalan Rusak, Warga: Takut Ambulans Rusak!Rumah di Sukagalih Cianjur Kebakaran, Pemilik Rugi Puluhan Juta RupiahIni Dia Perbedaan Mobil Jenazah dan Ambulans yang Jarang DiketahuiPenganiayaan di Cikalongkulon Polres Cianjur Berhasil Bekuk PelakuBiaya Sewa Ambulans, Bisa Dikondisikan Sesuai Dengan Kemampuan Pasien