Berita

Belajar Memahami Bahwa Cianjur Kekurangan Ruang Publik (yang Bebas)

ā€œSemakin tinggi interaksi semakin maka semakin baik pula hubungan masyarakat. Nah dari sini akan lebih banyak penyebab yang terjadi karena interaksi sosial, misal perputaran ekonomi jadi bagus,ā€ ungkap dia.

BACA JUGA: Izin Belum Lengkap, Starbucks Cianjur Disegel

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Putra Indonesia ini mengaku, untuk berkumpul bersama teman-teman, ia kerap memanfaatkan ruang publik yang ada. Mulai dari Alun-Alun Cianjur sampai Taman Kreatif Joglo.

ā€œNamun terkadang, jika ruang publik terlalu sesak kami sering memanfaatkan kampus ya nongkrong di kantin kampus,ā€ ungkap dia.

Oleh karena itu, Iden menilai bahwa Cianjur membutuhkan lebih banyak ruang publik, namun ruang publik yang bebas. Tetapi, kata dia, bebas tersebut bukan dalam artian secara harfiah, tetapi dalam penggunaan.

ā€œJelas Ruang Publik yang bebas. Bebas di sini bukan artian bebas secara harfiah, namun bebas dalam arti dapat digunakan siapapun, bebas digunakan untuk kegiatan apapun,ā€ kata dia.

Hal serupa disampaikan Elsa Nurfitriani (21). Duta Baca Jawa Barat 2022 ini menyebut ruang publik di Cianjur masih kurang. Sekalipun ada, tetapi pemanfaatannya kurang maksimal, baik dalam prosedur penggunaan ataupun pengetahuan masyarakat tentang adanya ruang publik tersebut.

ā€œSelain dari itu, wilayah Cianjur yang luas menjadikan masyarakat di beberapa wilayah Cianjur sulit untuk mendapatkan akses ruang publik dalam berkreasi karena jarak yang jauh,ā€ jelas dia.

Salah seorang pengurus Paguyuban Duta Baca Kabupaten Cianjur ini menilai ruang publik sangat penting. Sebab, dengan ruang publik bisa mempermudah branding pergerakan anak muda di Cianjur. Selama ini, Elsa mengaku memanfaatkan kafe sebagai tempat berkumpul bersama teman-temannya. 

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button