Berita

Cianjur Kebanjiran, Bupatinya Pelesiran

Berbicara sedikit tentang pariwisata, Kabupaten Cianjur sebenarnya hanya perlu meningkatkan promosi dan jangkauan agar bisa dilihat oleh lebih banyak wisatawan luar negeri atau luar kota. Mulai dari membuat konten yang konsisten, beriklan ke media massa dengan traffic tinggi, beriklan ke sosial media atau Google Ads. Tetapi hal itu tidak dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.

Hal itu yang membuat mengapa pariwisata kita jarang muncul di beranda Instagram, muncul di posisi paling atas Google,   atau setidaknya muncul di iklan TikTok. Selain itu, Cianjur tidak punya ciri khas UMKM yang besar di daerahnya sendiri, makanya banyak wisatawan yang enggan ke Cianjur karena tidak ada yang unik atau berkarakter di sini, minimal souvenir atau pakaian. 

Tetapi, ya sudahlah, mari kita lihat saja setelah studi tiru yang dilakukan pemerintah. Apakah akan ada perubahan? Jika tidak, sungguh disayangkan Bupati Cianjur malah pergi liburan (sambil belajar) sementara ada puluhan warganya yang menderita akibat bencana. Mengingat ada juga tiga rumah yang terbawa banjir di Cidaun, seharusnya bupati bisa memberikan bantuan langsung kepada mereka.

Mungkin di antara pembaca ada yang bilang, “Kan bupati mah tinggal memerintahkan bawahannya saja, nggak harus dateng”. Kata siapa nggak harus dateng? Ingatkah Anda pada tahun 2019 lalu? Beliau bersama simpatisannya datang kepada masyarakat dengan membawa janji, program, dan harapan kepada masyarakat.

Tentu tujuannya datang langsung adalah agar bisa terlihat bagaimana kepedulian beliau kepada masyarakat. Apalagi, ada juga yang sambil membawa sembako, membawa kaos, atau membawa apapun itu yang tentu bernilai untuk masyarakat. Tetapi sekarang, masyarakat harus berjibaku dengan bencana yang mengakibatkan kerusakan cukup parah, bersama bawahan bupati dan para kepala dinasnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button