Berita

Mengenal Secara Lebih Jauh Mengenai Playing Victim, Pengertian dan Perilakunya

Harapan memang sebuah kata yang sering keluar dari mulut manusia, terkadang suka terjadi dan terkadang tidak. Terhimpit masalah yang berlebih akan membuat seseorang merasa kesulitan dan berharap banyak untuk pemecahannya. Namun apa jadinya jika ternyata kata “harapan” hanya sebuah kiasan, tidak muncul secara riil dan hanya tersimpan di benak tanpa mewujudkannya? Benar sekali hidup ini akan terasa hampa bahkan terkadang memunculkan perilaku negatif semacam playing victim

Pengertian dan perilaku playing victim

Kamu pernah merasa kesepian dan seolah merasa bahwa dunia tidak adil? Tepatnya itu adalah gambaran awal playing victim. Merupakan sebuah kondisi mental dimana seseorang akan melemparkan tanggung jawab kepada yang lainnya dan memposisikan diri sebagai penerima akibat dari beberapa masalah yang daripadanya ia lari atas sebuah kewajiban. Bisa dikatakan orang yang melakukan playing victim ini memiliki kondisi mental yang buruk.

Mental yang buruk misalnya keputusasaan dan ketidakadilan yang ia pandang sebagai gambaran dunia, bisa saja menjadi pemicu awal sifat playing victim muncul. Jika sudah seperti ini seseorang sudah tidak lagi mempercayai orang lain dan terkesan suka menyendiri. Memutarbalikkan fakta akan seseorang yang ia anggap salah walaupun aslinya benar. Hal ini karena seseorang tersebut merasa bahwa dunia tidak pernah mengerti apa yang sedang dirasakannya, sehingga ia terlalu berpikir negatif akan sesuatu. 

Playing victim akan keputusasaan dan ketidakadilan sudah menjadi alasan utama bagi mereka para penderitanya. Mereka akan bersikap “Mengapa harus saya?” atau “Saya tidak pernah melakukannya” ketika mendapatkan sebuah kewajiban atau melakukan kesalahan. Selain itu mereka terbiasa berlarut-larut dalam kesedihan dan mengasihani diri mereka sendiri atas ketidakadilan yang menimpanya.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Back to top button